..."Selamat bergabung di Ahmad Institute"...

Kamis, 27 Agustus 2009

KABUPATEN ASAHAN BUTUH PIMPINAN YANG VISIONER

untuk lima tahun kedepan kabupaten asahan memerlukan pemimpin daerah yang visioner serta memiliki konsep pembangunan yang jelas. selama ini asahan jauh tertinggal dengan beberapa kabupaten/kota yang ada di provinsi sumatera utara khususnya. padahal kalau kita lihat sumber daya alam yang terkandung di daerah ini sangat potensial, yang apabila dikelola secara baik akan mensejahterakan masyarakatnya sendiri bahkan akan mampu dalam menambah pendapatan asli daerahnya (PAD). sepanjang ini yang terjadi adalah kurang aktifnya perhatian semua pihak dalam pengelolalan sumberdaya alamnya baik pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri. banyak faktor yang menyebabkan kabupaten asahan tertinggal dengan kabupaten yang lain diantranya adalah pemanfataan sumberdaya alamnya seperti sektor pertanian, peternakan, pariwisata dsb.

menjelang pemilihan kepala daerah ini sebagai rakyat kita juga harus satukan visi untuk mendukung para bakal calon bupati yang sekarang sedang sibuk-sibuknya mencari simpatik di tengah keramaian di balik penderitaan masyarakat asahan. kita harus satukan tekad dalam membangun kabupaten asahan kedepan dengan mencari pemimpin-pemimpin baru yang visioner, energik, yang jujur dan profesional serta memiliki komitmen tinggi dalam mensejahterakan rakyatnya. tegas ahmad khairuddin ketua DPD Tk II MAPANCAS Asahan yang didampingi oleh sekretarisnya Safrial, SH saat di jumpai pers di universitas negeri medan.

untuk menggapai semua harapan dalam memajukan kabupaten asahan kedepan perlu adanya upaya bagi para elit pemerintahan, elit politik dan para ahli yang berkompeten didalamnya untuk melakukan kajian strategis yang konprihensip agar harapan tersebut dapat terealisasikan dengan baik. kita harus membuat perumusan baru seperti membuat rancangan strategis dalam memajukan kabupaten asahan bukan rancangan dalam mencari jabatan strategis di pemerintahan kabupaten.. tidak dipungkiri lagi dengan hal-hal yang seperti ini lah yang menjadi faktor pendukung terjadinya keterlambatan pembangunan di daerah tersebut. tidak ada prioritas yang jelas pembangunan tetapi prioritas membangun akses untuk kepentingan pribadi dan kelompok.. ungkap khairuddin yang juga mahasiswa antropologi sosial di program pasca sarjana UNIMED.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com